Palu
Warga desa Toboli, Kabupaten Parigi-Moutong di Sulawesi Tengah dihebohkan dengan fenomena kuburan bergoyang kurun lima hari terakhir ini.
Kabar kubur bergoyang ini tersiar dengan cepat membuat ratusan warga dari beberapa
desa berduyun-duyun mendatangi TPU yang berada di desa Toboli, sekitar 20 kilometer barat kota Parigi, ibukota Parigi-Moutong, atau sekitar 54 kilometer timur laut Palu.
Sampai Kamis siang masih banyak warga berdatangan ke lokasi kuburan yang diketahui milik almarhum Dimalia (57), warga desa setempat.
"Dilihat sepintas kuburan itu tidak menunjukkan keanehan jika dibandingkan dengan kuburan lain di sekitarnya. Namun setelah didekati, makam yang berukuran 1,5 X 1 meter ini menujukkan kondisi tanah di sekeliling bergerak-gerak ibarat berada di atas lumpur," kata Iqbal (32), warga Parigi.
Ia menjelaskan, kontur tanah di makam almarhum Dimalia tersebut jika ditekan akan bergoyang ibarat sebuah balon yang diisi dengan air. Kondisi inilah yang kemudian menghebohkan warga, karena kondisi tanah di pemakaman umum tersebut adalah tanah keras.
"Anehnya lagi, tanah kuburan Dimalia sebelumnya telah beberapa kali diratakan namun keesokan harinya tanah itu kembali membumbung," ujarnya.
Beberapa keluarga almarhum juga telah berusaha memadatkan tanah kuburan tersebut sejak hari pertama penguburan, namun usaha tersebut tidak berhasil.
Raflan, salah seorang putra almarhum Dimalia, mengatakan keanehan itu sudah terjadi saat proses pemakaman pada Ahad pekan lalu (3/2). Beberapa warga yang tengah mengurug tanah untuk menimbun makam keheranan karena merasa tanah yang dipadatkan terus bergoyang-goyang.
"Kami sudah berulangkali memadatkan tanahnya, namun tokh tidak berhasil. Sebab sehari kemudian membumbung lagi," katanya.
Raflan menambahkan, seluruh anggota keluarga tidak pernah mengalami peristiwa yang aneh seputar kejadian tersebut.
"Pihak keluarga terpaksa hanya memagari kuburan tersebut dengan tujuan tidak mendapat gangguan dari pengunjung," katanya. | antara.co.id
Ia menjelaskan, kontur tanah di makam almarhum Dimalia tersebut jika ditekan akan bergoyang ibarat sebuah balon yang diisi dengan air. Kondisi inilah yang kemudian menghebohkan warga, karena kondisi tanah di pemakaman umum tersebut adalah tanah keras.
"Anehnya lagi, tanah kuburan Dimalia sebelumnya telah beberapa kali diratakan namun keesokan harinya tanah itu kembali membumbung," ujarnya.
Beberapa keluarga almarhum juga telah berusaha memadatkan tanah kuburan tersebut sejak hari pertama penguburan, namun usaha tersebut tidak berhasil.
Raflan, salah seorang putra almarhum Dimalia, mengatakan keanehan itu sudah terjadi saat proses pemakaman pada Ahad pekan lalu (3/2). Beberapa warga yang tengah mengurug tanah untuk menimbun makam keheranan karena merasa tanah yang dipadatkan terus bergoyang-goyang.
"Kami sudah berulangkali memadatkan tanahnya, namun tokh tidak berhasil. Sebab sehari kemudian membumbung lagi," katanya.
Raflan menambahkan, seluruh anggota keluarga tidak pernah mengalami peristiwa yang aneh seputar kejadian tersebut.
"Pihak keluarga terpaksa hanya memagari kuburan tersebut dengan tujuan tidak mendapat gangguan dari pengunjung," katanya. | antara.co.id
No comments:
Post a Comment